Final Task S1: BAB 2

BAB 2

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Umum KAP Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar & Saptoto (RSM AAJ)

2. 1. 1. Sejarah Pendirian KAP RSM AAJ

RSM AAJ merupakan salah satu Kantor Akuntan Publik yang cukup ternama di Indonesia. Pertama kali didirikan oleh salah satu dosen senior di FEUI yang bernama Amir Abadi Jusuf pada 25 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1985. RSM AAJ sudah beberapa kali mengalami perpindahan alamat, hingga saat ini RSM AAJ terletak di Gedung Plaza ABDA lantai 10-11, Jl. Jenderal Sudirman kav.59 Jakarta. Saat ini KAP RSM AAJ telah dimiliki oleh beberapa partner hingga nama resminya saat ini yang tercatat dalam surat izin resmi dari Menteri Keuangan RI menjadi KAP Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar & Saptoto.

RSM AAJ merupakan KAP afiliasi dari RSM International yang merupakan independent accounting and consulting firms terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 25.000 tenaga profesional dari 662 kantor yang berada di lebih dari 64 negara di dunia. Walaupun KAP RSM AAJ ini tidak atau mungkin belum termasuk dalam top list KAP “Big 4” dan terkenal sebagai second liner di dunia pengauditan di Indonesia, namun KAP ini memiliki kualitas yang bisa dikatakan bersaing dengan perusahaan sejenisnya di Indonesia. Terbukti dari banyaknya klien yang merupakan perusahaan terbuka (Tbk.) dan banyak pula perusahaan yang telah common well known di Indonesia yang mempercayakan laporan perusahaannya untuk diaudit oleh KAP ini.

2. 1. 2. Bidang Jasa yang Disediakan KAP RSM AAJ

RSM AAJ menyediakan banyak jenis jasa yang dapat membantu proses bisnis perusahaan. Jasa yang disediakan oleh RSM AAJ antara lain adalah sebagai berikut:

Dalam melakukan usahanya, KAP RSM AAJ menyediakan beberapa jenis jasa yang terkait dengan dunia keuangan khususnya akuntansi dan auditing. Jasa- jasa yang dimaksud anatar lain:

a. Jasa Akuntansi dan Administrasi

Jasa ini mencakup jasa pembukuan dan penyusunan laporan keuangan baik interim maupun tahunan, jasa analisa laporan keuangan, dan juga jasa administrasi gaji.

b. Tax Advisory Service

Jasa ini mencakup jasa konsultasi perpajakan serta kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

c. Business Establishment & Corporate Secretarial Services

Jasa ini mencakup konsultasi bagi pihak yang ingin mendirikan bisnis di Indonesia serta kepatuhan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.

d. Audit & Assurance Service

Jasa ini mencakup audit umum atas laporan keuangan, audit audit umum atas laporan keuangan, audit dengan tujuan khusus, review and compliance, jasa atestasi serta due diligence.

e. Transaction Support & Capital Market Services

Jasa ini mencakup jasa solusi bisnis, pre-IPO advisory, valuation capital market, dan jasa lainnya.

f. Risk & Internal Audit Advisory Services

Jasa ini mencakup jasa konsultasi corporate governance, internal auditor outsourcing, Internal Control & Sarbanes-Oxley Advisory, risk management advisory, information tchnology assurance avisory, dan pengembangan sistem dan prosedur.

g. International Financial Reporting Standards (IFRS) Services

Jasa ini mencakup jasa konversi IFRS, due diligence in an IFRS environment, audit laporan keuangan berstandar IFRS, serta pelatihan IFRS.

2. 2. 3. Struktur Organisasi KAP RSM AAJ

Sumber: Employee Handbook RSM AAJ Associates, Januari 2009. Telah diolah kembali.

Keterangan:

PIC : Partner in Charge

DCOO : Division Chief Operating Officer

2.2 Profil Umum Perusahaan Klien (PT MPC)

2.2.1 Sejarah Perusahaan PT ICP (Induk Perusahaan PT MC)

Sekitar 20 tahun silam (1988) perjalanan ICP Grup dimulai dengan didirikannya sebuah perusahaan pemasaran berjenjang oleh professional-profesional muda putra bangsa. Perusahaan ini berkembang pesat karena kepeloporannya dalam memasarkan produk sabun transparan.

Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, setahun kemudian (1989) didirikan perusahaan baru dengan metode pemasaran konvensional. Melalui perusahaan ini produk sabun transparan berhasil menjangkau pasar hingga mancanegara seperti: Malaysia, Singapura, Jepang dan Amerika.

Pasar Multilevel Marketing (pemasaran berjenjang) yang prospektif dan peluang pasar sabun transparan yang terbuka lebar kemudian mendorong didirikannya perusahaan pemasaran berjenjang kedua pada tahun 1989. Dua perusahaan pemasaran berjenjang yang ada tersebut pada akhirnya menjadi cikal bakal perusahaan pemasaran berjenjang yang ada sekarang, karena di tahun 1992 keduanya digabung menjadi satu dengan nama MC.

Perjalanan ICP Grup terus bergulir dan ide penambahan kategori produk makanan kesehatan (health food) menjadi agenda yang mendesak untuk lebih memajukan bisnis. Pada tahun 1991 agenda itu direalisasi dengan didirikannya perusahaan baru yang beroperasi dengan metode pemasaran konvensional. Perusahaan yang pada tahun 2001 akhirnya berganti identitas menjadi Totalcare Nutraceutical ini awalnya mengandalkan aktivitas pemasarannya pada produk vitamin C generasi terbaru yang diimpor langsung dari Amerika. Dengan strategi pemasaran yang baik, antara lain dengan memanfaatkan iklan-iklan di media masa, perusahaan ini menuai sukses besar.

Komitmen ICP pada bidang bisnisnya yang tidak pernah melemah mendorongnya untuk terus meningkatkan konsistensi kualitas dan ketepatan waktu pengiriman produk-produk yang dipasarkan. Suplai produk oleh pihak luar yang selama ini terjadi akhirnya ditangani sendiri dengan cara mendirikan perusahaan manufaktur sabun transparan dan personal care CSAS di tahun 1993.

Tujuan awal untuk mensuplai kebutuhan produk internal ICP Group akhirnya terlampaui, karena CSAS selanjutnya dipercaya oleh banyak perusahaan dalam dan luar negeri untuk menyuplai kebutuhan produk-produknya. Untuk mendukung CSAS dan ICP Group dalam menjalankan bisnis antar institusi ini maka pada tahun 2001 dibentuk divisi baru Institutional Marketing.

ICP atau ICP Group sebagai nama holding company sebenarnya baru dikenal sejak tahun 1992 setelah satu perusahaan baru dibentuk untuk menggantikan holding company yang ada sebelumnya. Sampai sekarang ICP Group sebagai holding company membawahi MC, TN, CSAS dan Divisi Institutional Marketing.

Perjalanan ICP Group dalam mengemban misinya masih sangat panjang. Segala bentuk upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam mengemban misi tersebut terus dilakukan. Sebagai contoh, untuk membantu menerjemahkan misi, visi dan strategi ke dalam aktivitas operasional, maka sejak tahun 2006 diaplikasikan Balanced Scorecard (BSC). Untuk meningkatkan kualitas manajemen organisasi dalam mencapai kepuasan pelanggan, maka sejak tahun 2003 diaplikasikan International Organization for Standardization (ISO 9001:2000). Dan untuk membantu aktivitas produksi dalam menghasilkan produk-produk kosmetik yang aman, bermutu dan bermanfaat, maka sejak tahun 2008 diaplikasikan Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB).

2. 2. 1. 1. Sejarah PT MC

MC adalah perusahaan yang bergerak di jalur bisnis Direct Selling Multilevel Marketing yang dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1992. Sebuah usia yang matang, apalagi jika berpatokan pada tahun dimana MC mulai dirintis yaitu pada tahun 1988. Hal ini karena sebenarnya MC merupakan peleburan 2 perusahaan MLM yang cukup besar dan telah dikenal masyarakat luas; yaitu Multi Way yang berdiri tahun 1988 dan Total Care Indonesia yang berdiri Juli 1989.

Dengan lahirnya MC, konsentrasi kekuatan pun disatukan sehingga kesempatan menjadi perusahaan MLM yang terbaik dan terbesar di Indonesia terbuka lebar. Dalam perjalanan usahanya, MC telah berkembang luas hingga ke seluruh pelosok Nusantara dengan dukungan puluhan Distribution Center (DC) guna melayani puluhan ribu anggota dari Sabang sampai Merauke.

Keberhasilan yang diraih bukanlah jelmaan hasil kerja semalam, melainkan hasil kerja keras dan pelajaran dari sejumlah kesalahan yang pernah dilakukan. Dengan keyakinan bahwa keunggulan adalah hasil perbaikan yang berkesinambungan dan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi anggota MC dan masyarakat konsumen Indonesia, MC berhasil tumbuh terus serta melewati berbagai rintangan yang dihadapi. Berbagai peningkatan sudah dan akan terus menerus dilakukan. Peningkatan ini meliputi kualitas produk tingkat dunia, kualitas pelayanan dan kecepatan menanggapi keluhan, profesionalisme seluruh unsur pendukung, keberanian ekspos perusahaan serta pencapaian standar pendidikan dan pelatihan anggota dan leader MC. Hasilnya, MC yang dikenal hari ini sudah jauh berbeda dengan yang dikenal beberapa tahun yang lalu.

2.2.2 Visi, Misi, dan Value Perusahaan Induk (PT ICP)

VISI
Menjadi perusahaan yang terpercaya dan terdepan dalam penyediaan produk health supplement dan personal care inovatif yang berunjuk kerja tinggi, aman, dan dibutuhkan masyarakat, dengan mengutamakan kealamian produk.

MISI
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan produk-produk yang berunjuk kerja tinggi dan aman yang bahan aktifnya didukung data ilmiah yang kredibel, yang dapat meningkatkan kesehatan dan penampilan fisik dengan mengutamakan kealamian produk.

ICP juga memiliki nilai yang mereka pegang teguh dalam menjalankan aktivitas bisnis mereka, nilai tersebut mereka beri nama Falsafah “I Care” yang berisikan:

· In God we trust: Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa

· Care and respect for individual: Peduli dan menghargai setiap individu

· Attention to customer’s needs: Perhatian terhadap kebutuhan pelanggan

· Respectable business conduct: Perilaku bisnis yang terpuji

· Excellent performance to be strived: Upaya keras untuk menghasilkan yang terbaik

Visi, Misi, serta Value yang ada di PT ICP diadopsi sepenuhnya oleh PT MC sebagai anak perusahaan. Selain itu PT MC juga memiliki tagline yang mencerminkan semangat dari PT MC untuk membantu para mitranya yaitu DC dan anggota MLM MC yaitu, “Mitra Mewujudkan Kesejahteraan”.

2.2.3 Jenis Usaha dan Produk PT MPC

MANUFACTURER
Dalam pengadaan produk-produk kecantikan dan kesehatan yang dipasarkan, Multicare didukung oleh sarana produksi milik sendiri yaitu PT. Citrasemesta Asrisejati (CSAS) dan partner perusahaan toll manufacture terkemuka dan terpercaya. CSAS yang juga merupakan salah satu unit bisnis dari Indocare Group merupakan pabrik sabun transparan terbesar di Indonesia yang mensupply sabun transparan tidak saja untuk Multicare, tetapi juga untuk perusahaan-perusahaan besar baik MLM maupun konvensional dari dalam dan luar negeri. Beberapa nama pelanggan CSAS dapat disebut antara lain: Martina Berto, Mustika Ratu, Tjefuk, PT. Splash Indonesia, dan masih banyak yang lain. Selain sabun transparan, CSAS juga memproduksi bermacam produk kecantikan seperti: hand and body lotion, shampoo, dll. Dalam operasionalnya CSAS dilengkapi fasilitas berteknologi tinggi dan memenuhi standardisasi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) serta ISO.

BEAUTY FOCUS

PT MC menjual produk yang berfokus pada perawatan kecantikan, berupa sabun transparan, shampoo, lotion, suplemen pengencang kulit, dan lainnya. Produk ini didapat dari induk perusahaannya yaitu PT ICP. Dalam pengadaan produk kecantikan ini pun, PT ICP mendapatkannya dari anak perusahaannya yang lain yang bernama CSAS, sehingga dapat dikatakan bahwa PT MC merupakan perusahaan afiliasi dari PT CSAS. Produk perawatan kecantikan yang dijual oleh PT MC sudah mendapatkan sertifikasi ISO dan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB).

HEALTH FOCUS

PT MC juga menjual produk suplemen kesehatan seperti vitamin dalam bentuk tablet maupun dalam bentuk efferfecent. Vitamin yang dijual mulai dari vitamin biasa seperti vitamin C, E, B1, B2, B16, maupun vitamin penambah imun tubuh atau penambah zat besi dalam darah untuk mencegah anemia. PT MC lagi-lagi mendapatkan produknya dari PT ICP sebagai induk perusahaan. PT ICP memegang lisensi dan ijin produksi bagi suplemen kesehatan tersebut untuk kawasan Asia Tenggara. Lisensi dan ijin usaha tersebut didapat dari salah satu perusahaan penyedia suplemen kesehatan di Amerika. Jadi selain mendapat formula dan ijin untuk memproduksi, PT ICP juga mendapatkan bahan baku utamanya yang merupakan bahan rahasia yang telah diciptakan dan dipatenkan oleh peneliti dari Amerika. Dalam proses produksi suplemen kesehatan ini berbeda dengan produksi produk perawatan kecantikan, karena belum memiliki fasilitas yang memadai untuk produksinya, PT ICP menggunakan jasa maklon dari pabrik lain untuk memproduksi segala macam suplemen kesehatan yang mereka jual.

2. 2. 4. Struktur Organisasi PT ICP (Induk Perusahaan PT MC)

icp.JPG

Sumber: http://www.multicare.co.id/index.php?X=profile.php, September 2010. Telah diolah kembali.

2. 2. 5. Kebijakan Akuntansi yang Dipakai

Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan Laporan Keuangan, kecuali untuk Laporan Arus Kas, adalah dasar Akrual. Laporan Keuangan Perusahaan disajikan berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode Tidak Langsung (Indirect method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan ini adalah Rupiah.

Piutang

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen pada akhir periode atas kolektibilitas piutang tersebut.

Persediaan

Persediaan dicatat sebesar nilai terendah antara Biaya Perolehan dan Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi. Biaya Perolehan ditentukan dengan menggunakan metode Rata-rata Tertimbang.

Aset Tetap dan Penyusutan

Aset tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Sejak tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No.16 (1994) mengenai “Aktiva tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) mengenai akuntansi penyusutan. Berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih penggunaan metode pencatatan aset tetap yaitu sebagai model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.


Penyusutan dihitung dengan cara sebagai berikut :

Bangunan Garis Lurus 20 Tahun

Peralatan Kantor Saldo Menurun 4 Tahun

Kendaraan Saldo Menurun 4 - 8 Tahun

Partisi Saldo Menurun 8 Tahun

Desain Saldo Menurun 4 Tahun

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Pengeluaran dalam jumlah material dan memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi diakui pada tahun berjalan. Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang diperkirakan dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, efektif tanggal 1 Januari 1999, perolehan tanah, termasuk biaya pematangan dan persiapan tanah serta biaya komisi, dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, termasuk biaya notaris dan legal, pajak dan biaya perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Penurunan Nilai Aset

Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal Neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan.

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti didefinisikan dalam Pernyataan No.7 Standar Akuntansi Keuangan mengenai ”Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari penjualan diakui pada saat barang sudah diserahkan kepada pelanggan. Beban dibukukan pada saat terjadinya (Basis Akrual).

Penggunaan Estimasi

Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi yang andal yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijen pada tanggal Laporan Keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

0 Responses